Ujian Nasional (UN) jenjang SMP tahun pelajaran 2013/2014 memuat dua soal PISA. Kedua soal tersebut adalah jenis soal dengan cakupan materi phytagoras dan rata-rata baru. Dari hasil pemindaian, diketahui sebanyak 77,84 persen siswa mampu mengerjakan soal materi phytagoras dengan benar. Dan untuk soal rata-rata baru, sebanyak 48,78 persen siswa juga dapat mengerjakan dengan benar.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, mengatakan, hasil UN ini mencerminkan peta kompetensi siswa ketika dihadapkan pada soal PISA. “Artinya, anak-anak sudah bisa menjawab (soal PISA),” kata Musliar saat memberikan keterangan pers di kantor Kemdikbud, Jumat (13/06/2014).
PISA atau Programme for International Student Assesment merupakan sebuah riset yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dalam memetakan kemampuan siswa di dunia. Selama beberapa tahun belakangan, dari hasil riset PISA, Indonesia tercatat memiliki rekor kurang baik, yaitu masuk 10 besar terbawah.
Adapun indikator dalam soal UN untuk kedua jenis soal PISA ini adalah, menyelesaikan masalah penggunakan teorema Pythagoras, dan menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
Kelulusan UN SMP tahun pelajaran 2013/2014 mencapai 99,94 persen dan sisanya, 0,06 persen lainnya tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut bukan semata karena siswa tidak mampu mengerjakan soal PISA, tapi ada indikator lain yang harus dipenuhi. Indikator tersebut adalah nilai akhir (NA).
Perolehan nilai akhir (NA), dimana NA sama dengan 60 persen nilai UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah (NS). Selain itu, rata-rata NA paling rendah 5,5, dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, mengatakan, hasil UN ini mencerminkan peta kompetensi siswa ketika dihadapkan pada soal PISA. “Artinya, anak-anak sudah bisa menjawab (soal PISA),” kata Musliar saat memberikan keterangan pers di kantor Kemdikbud, Jumat (13/06/2014).
PISA atau Programme for International Student Assesment merupakan sebuah riset yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dalam memetakan kemampuan siswa di dunia. Selama beberapa tahun belakangan, dari hasil riset PISA, Indonesia tercatat memiliki rekor kurang baik, yaitu masuk 10 besar terbawah.
Adapun indikator dalam soal UN untuk kedua jenis soal PISA ini adalah, menyelesaikan masalah penggunakan teorema Pythagoras, dan menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
Kelulusan UN SMP tahun pelajaran 2013/2014 mencapai 99,94 persen dan sisanya, 0,06 persen lainnya tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut bukan semata karena siswa tidak mampu mengerjakan soal PISA, tapi ada indikator lain yang harus dipenuhi. Indikator tersebut adalah nilai akhir (NA).
Perolehan nilai akhir (NA), dimana NA sama dengan 60 persen nilai UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah (NS). Selain itu, rata-rata NA paling rendah 5,5, dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0
No comments:
Post a Comment