Hasil Ujian Nasional jenjang SMP/sederajat akan diumumkan Sabtu (14/06/2014). Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kelulusan UN SMP tahun pelajaran 2013/2014 mencapai 99,94 persen. Kelulusan tahun ini meningkat 0,38 persen dibanding tahun lalu untuk jenjang yang sama, yakni 99,56 persen.
Seperti diketahui, tingkat kesulitan di soal UN tahun pelajaran 2013/2014 dinaikkan hingga 20 persen. Selain itu, di UN tahun ini juga memuat soal Program for International Student Assesment (PISA), sebuah riset yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Dengan hasil (UN SMP) seperti ini, menepis anggapan bahwa dengan meningkatnya jumlah soal sulit akan menurunkan tingkat kelulusan,” demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, saat memberikan keterangan kepada media, di kantor Kemdikbud , Jumat (13/06/2014).
Kriteria kelulusan untuk jenjang SMP/sederajat ditentukan oleh perolehan nilai akhir (NA), dimana NA sama dengan 60 persen nilai UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah (NS). Selain itu, rata-rata NA paling rendah 5,5, dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0.
Wamendik mengatakan, sebaran nilai UN tahun ini sangat luas, mulai dari nilai 4,39 ke 8,64 dengan delta sebesar 4,61. Sedangkan untuk ujian sekolah (US), sebaran nilai lebih sempit, yaitu 6,93 hingga 9,06 dengan delta 2,13. Luasnya sebaran nilai UN menjadi representasi dari kemampuan siswa dalam skala nasional.
“Kalau US sebaran nilainya di atas 7 sampai di atas 9. Inilah yang menjadi alasan Kemdikbud mengadakan UN. Karena kalau hanya US tidak representatif,” terangnya.
Dari hasil UN SMP tahun ini tercatat sekolah yang siswanya 100 persen tidak lulus sebanyak nol persen. Kebalikannya, sekolah dengan kelulusan 100 persen mencapai 97,49 persen atau 49.249 sekolah.
Wamendik juga menyampaikan, perbandingan rata-rata nilai UN murni tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Jika tahun lalu 6,12 maka tahun ini adalah 6,52. Sedangkan untuk US, rata-rata nilai adalah 8,17, yang selain lebih besar dari nilai UN juga lebih besar dari rata-rata nilai akhir, 7,19
Seperti diketahui, tingkat kesulitan di soal UN tahun pelajaran 2013/2014 dinaikkan hingga 20 persen. Selain itu, di UN tahun ini juga memuat soal Program for International Student Assesment (PISA), sebuah riset yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Dengan hasil (UN SMP) seperti ini, menepis anggapan bahwa dengan meningkatnya jumlah soal sulit akan menurunkan tingkat kelulusan,” demikian disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, saat memberikan keterangan kepada media, di kantor Kemdikbud , Jumat (13/06/2014).
Kriteria kelulusan untuk jenjang SMP/sederajat ditentukan oleh perolehan nilai akhir (NA), dimana NA sama dengan 60 persen nilai UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah (NS). Selain itu, rata-rata NA paling rendah 5,5, dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0.
Wamendik mengatakan, sebaran nilai UN tahun ini sangat luas, mulai dari nilai 4,39 ke 8,64 dengan delta sebesar 4,61. Sedangkan untuk ujian sekolah (US), sebaran nilai lebih sempit, yaitu 6,93 hingga 9,06 dengan delta 2,13. Luasnya sebaran nilai UN menjadi representasi dari kemampuan siswa dalam skala nasional.
“Kalau US sebaran nilainya di atas 7 sampai di atas 9. Inilah yang menjadi alasan Kemdikbud mengadakan UN. Karena kalau hanya US tidak representatif,” terangnya.
Dari hasil UN SMP tahun ini tercatat sekolah yang siswanya 100 persen tidak lulus sebanyak nol persen. Kebalikannya, sekolah dengan kelulusan 100 persen mencapai 97,49 persen atau 49.249 sekolah.
Wamendik juga menyampaikan, perbandingan rata-rata nilai UN murni tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Jika tahun lalu 6,12 maka tahun ini adalah 6,52. Sedangkan untuk US, rata-rata nilai adalah 8,17, yang selain lebih besar dari nilai UN juga lebih besar dari rata-rata nilai akhir, 7,19
No comments:
Post a Comment