Pemerintah Indonesia dan Inggris kembali mempererat hubungan kerja sama bidang pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, bersama Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Inggris, David Willets, hari ini, Senin (3/03/2014) membuka The 2nd Indonesia-UK Joint Working Group Meeting on Education, di Jakarta.
Dalam pertemuan Joint Working Group (JWG) kali ini, sebanyak empat pernyataan kerja sama ditandatangani. Mendikbud dan David Willets, menandatangani pernyataan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi. Sedangkan tiga pernyataan lainnya merupakan kerja sama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Warwick University on Scientific & Research Cooperation, Universitas Indonesia dengan Southampton University on Academic Cooperation, dan UK Embassy dengan Warwick University on the Chevening a Programme.
Mendikbud mengatakan, kerja sama antara dua negara ini telah berlangsung sejak lama. Khusus bidang pendidikan, di tahun 2002 lalu, Indonesia dan Inggris telah memiliki nota kesepahaman bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan. Kerja sama tersebut kemudian diperbarui dalam kerja sama yang ditandatangani oleh kedua menteri di London 2012 lalu.
“April 2012 Inggris dan Indonesia menandatangani kerja sama di Istana Kepresidenan Indonesia disaksikan oleh pimpinan kedua negara, dan dilanjutkan dengan penandatangan di London satu bulan kemudian, Mei 2012,” katanya saat memberi sambutan saat membuka JWG di Jakarta, Senin (3/03/2014).
Menteri Willetts mengatakan, kerja sama ini merupakan jalur kerja sama dua arah. Semakin banyak kerja sama yang dilakukan antar universitas di kedua negara, akan membuka kesempatan lebih besar peluang kerja sama dalam penelitian, maupun bisnis.
Adapun materi kerja sama yang akan dibahas dalam JWG kali ini antara lain, penelitian, technical vocational education and training (TVET), pelatihan guru, dan akreditasi. Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang bersekolah di UK, serta meningkatkan jumlah staf pengajar di Inggris yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Selain itu, kesempatan ini digunakan untuk menjajagi kolaborasi pendidikan dan kebudayaan di antara kedua negara secara lebih intensif
Dalam pertemuan Joint Working Group (JWG) kali ini, sebanyak empat pernyataan kerja sama ditandatangani. Mendikbud dan David Willets, menandatangani pernyataan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi. Sedangkan tiga pernyataan lainnya merupakan kerja sama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Warwick University on Scientific & Research Cooperation, Universitas Indonesia dengan Southampton University on Academic Cooperation, dan UK Embassy dengan Warwick University on the Chevening a Programme.
Mendikbud mengatakan, kerja sama antara dua negara ini telah berlangsung sejak lama. Khusus bidang pendidikan, di tahun 2002 lalu, Indonesia dan Inggris telah memiliki nota kesepahaman bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan. Kerja sama tersebut kemudian diperbarui dalam kerja sama yang ditandatangani oleh kedua menteri di London 2012 lalu.
“April 2012 Inggris dan Indonesia menandatangani kerja sama di Istana Kepresidenan Indonesia disaksikan oleh pimpinan kedua negara, dan dilanjutkan dengan penandatangan di London satu bulan kemudian, Mei 2012,” katanya saat memberi sambutan saat membuka JWG di Jakarta, Senin (3/03/2014).
Menteri Willetts mengatakan, kerja sama ini merupakan jalur kerja sama dua arah. Semakin banyak kerja sama yang dilakukan antar universitas di kedua negara, akan membuka kesempatan lebih besar peluang kerja sama dalam penelitian, maupun bisnis.
Adapun materi kerja sama yang akan dibahas dalam JWG kali ini antara lain, penelitian, technical vocational education and training (TVET), pelatihan guru, dan akreditasi. Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang bersekolah di UK, serta meningkatkan jumlah staf pengajar di Inggris yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Selain itu, kesempatan ini digunakan untuk menjajagi kolaborasi pendidikan dan kebudayaan di antara kedua negara secara lebih intensif
No comments:
Post a Comment