Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud, Achmad Jazzidie, meresmikan empat sekolah menengah kejuruan (SMK) dan satu SMP di Kabupaten Merangin, Jambi, Senin (10/3/2014). Kelima sekolah tersebut juga dinegerikan dalam kesempatan yang sama.
Jazzidie yang mewakili Mendikbud Mohammad Nuh, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Kemdikbud memberikan apresiasi yang besar kepada pemerintah kabupaten Merangin yang memprioritaskan pembangunan pendidikan di wilayahnya.
"Penegerian 4 SMK dan 1 SMP ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dari Pemkab Merangin yang menempatkan pendidikan dalam skala utama," kata Jazzidie saat peresmian sekolah tersebut di Kabupaten Merangin, Senin (10/3/2014).
Jazzidie menambahkan, Kemdikbud berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Merangin. Komitmen tersebut salah satunya ditandai dengan pendirian sekolah baru, ruang kelas, hingga memperlancar mekanisme penyaluran tunjangan bagi guru.
Bupati Kabupaten Merangin, Abdul Haris, dalam sambutannya mengatakan, penegerian kelima sekolah ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten Merangin dalam mengangkat derajat pendidikan di tanah Merangin. "Dalam lima tahun ini kita ingin tidak ada lagi putra putri Merangin yang tidak sekolah. Tidak ada lagi kekurangan jumlah ruang kelas dan guru yang berkualitas," kata Haris.
Adapun sekolah-sekolah tersebut adalah SMK Kesehatan dinegerikan menjadi SMKN 9, SMK Agro jadi SMKN 8, SMK Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) jadi SMKN 10, SMK Terpadu jadi SMKN 11, dan SMP Bunga Antoi jadi SMPN 58. Dalam kesempatan yang sama dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan sekolah luar biasa (SLB)Kabupaten Merangin.
Kepala sekolah SMKN 9, Masrokhim menjelaskan, pembangunan SMKN 9 merupakan program bantuan pendirian unit sekolah baru dari Kemdikbud. SMKN 9 yang luasnya 11.042 m ini mulai menerima peserta didik sejak tahun pelajaran 2013/2014.
"Ada 134 siswa untuk dua jurusan, farmasi dan perawat kesehatan," kata Masrokhim.
Masrokhim menyebutkan, masing-masing jurusan memiliki peserta didik 65 orang untuk farmasi, dan 69 untuk perawat kesehatan. Siswa-siswi tersebut selain berasal dari linkungan sekitar, juga berasal dari kabupaten lain di Provinsi Jambi.
"Mereka berasal dari Kabupaten Sorolangun, Muaro Bungo, Damasraya, dan Solok Selatan
Jazzidie yang mewakili Mendikbud Mohammad Nuh, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Kemdikbud memberikan apresiasi yang besar kepada pemerintah kabupaten Merangin yang memprioritaskan pembangunan pendidikan di wilayahnya.
"Penegerian 4 SMK dan 1 SMP ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dari Pemkab Merangin yang menempatkan pendidikan dalam skala utama," kata Jazzidie saat peresmian sekolah tersebut di Kabupaten Merangin, Senin (10/3/2014).
Jazzidie menambahkan, Kemdikbud berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Merangin. Komitmen tersebut salah satunya ditandai dengan pendirian sekolah baru, ruang kelas, hingga memperlancar mekanisme penyaluran tunjangan bagi guru.
Bupati Kabupaten Merangin, Abdul Haris, dalam sambutannya mengatakan, penegerian kelima sekolah ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten Merangin dalam mengangkat derajat pendidikan di tanah Merangin. "Dalam lima tahun ini kita ingin tidak ada lagi putra putri Merangin yang tidak sekolah. Tidak ada lagi kekurangan jumlah ruang kelas dan guru yang berkualitas," kata Haris.
Adapun sekolah-sekolah tersebut adalah SMK Kesehatan dinegerikan menjadi SMKN 9, SMK Agro jadi SMKN 8, SMK Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) jadi SMKN 10, SMK Terpadu jadi SMKN 11, dan SMP Bunga Antoi jadi SMPN 58. Dalam kesempatan yang sama dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan sekolah luar biasa (SLB)Kabupaten Merangin.
Kepala sekolah SMKN 9, Masrokhim menjelaskan, pembangunan SMKN 9 merupakan program bantuan pendirian unit sekolah baru dari Kemdikbud. SMKN 9 yang luasnya 11.042 m ini mulai menerima peserta didik sejak tahun pelajaran 2013/2014.
"Ada 134 siswa untuk dua jurusan, farmasi dan perawat kesehatan," kata Masrokhim.
Masrokhim menyebutkan, masing-masing jurusan memiliki peserta didik 65 orang untuk farmasi, dan 69 untuk perawat kesehatan. Siswa-siswi tersebut selain berasal dari linkungan sekitar, juga berasal dari kabupaten lain di Provinsi Jambi.
"Mereka berasal dari Kabupaten Sorolangun, Muaro Bungo, Damasraya, dan Solok Selatan
No comments:
Post a Comment