Persiapan penerapan kurikulum 2013 di Kabupaten Toraja Utara telah dilakukan dengan berbagai langkah. Langkah pertama sudah dilakukan pada bulan November 2013 dengan dilakukannya sosialisasi kepada para sekolah SD, SMP, dan SMA. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, Rede Roni, saat ditemui di SMP Negeri 1 Rante pao, Jumat (21/02/2014).
Kemudian setelah sosialisasi dibulan November, Rede mengatakan, Disdik dibantu oleh LPMP provinsi Sulawesi Selatan memberi pelatihan kepada sekolah yang belum sempat terpanggil pada periode pertama. "Pada bulan Januari-Februari 2014 kita meminta kepada sekolah yang belum dijangkau untuk dilakikan sosialisasi pelaksanaan implementasi kurikulum 2013," katanya.
Ia mengatakan, langkah berikut yang disiapkan adalah mengirim calon-calon instruktur untuk dijadikan fasilitator implementasi kurikulum 2013 di Kabupaten Toraja Utara. Sejauh ini dinas telah mengirimkan 34 orang yang diminta oleh LPMP. Selain guru-guru pegawai negeri, terdapat pula guru-guru yayasan dan guru honor daerah yang akan juga dijadikan sasaran sosialisasi kurikulum 2013.
Dari sisi anggaran, kepada kepada sekolah dinas menghimbau supaya hal-hal yang menunjang pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 dimasukkan ke dalam rancangan belanja sekolah. "Misalkan pengadaan buku yang tidak cukup dibiayai dari BOS dapat dibiayai dari RAB sekolah," terangnya.
Rede mengatakan, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Toraja Utara masing-masing SD ada 189 unit, SMP ada 70 unit, SMA 14 unit, dan SMK ada 23 unit sekolah.
Dinas, lanjutnya, menugaskan kepada pengawas dan kepala sekolah yang sudah mengikuti pelatihan itu supaya menyosialisasikan atau menyebarluaskan hasil pelatihan pada pertemuan. "Misalnya di pertemuan para guru, kelompok kerja guru mengenai pola pelaksanaan kurikulum 2013, " kata Rede.
Rede menilai kurikilum 2013 sangat menunjang pembangunan pendidikan dan diharapkan untuk segera mungkin diterapkan. Terlebih karena Kabupaten Toraja Utara merupakan kawasan wisata, Rede mengatakan, bahasa Inggris dijadikan sebagai muatan lokal.
Rede berharap, guru dapat dengan sungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri dalam mengikuti diklat yang disiapkan oleh LPMP. Sehingga, setiap pembelajaran dapat terserap dengan benar, dan buku pegangan guru dan buku pegangan untuk siswa itu dapat di gunakan dengan tepat. "Tentu saja kita bukan hanya berpegang pada buku, tetapi guru-guru tetap harus memperkaya diri dengan mencari bahan-bahan lain yang relevan dalam pembelajaran, sehingga mutu anak-anak kita dapat bersaing dengan negara-negara lain
Kemudian setelah sosialisasi dibulan November, Rede mengatakan, Disdik dibantu oleh LPMP provinsi Sulawesi Selatan memberi pelatihan kepada sekolah yang belum sempat terpanggil pada periode pertama. "Pada bulan Januari-Februari 2014 kita meminta kepada sekolah yang belum dijangkau untuk dilakikan sosialisasi pelaksanaan implementasi kurikulum 2013," katanya.
Ia mengatakan, langkah berikut yang disiapkan adalah mengirim calon-calon instruktur untuk dijadikan fasilitator implementasi kurikulum 2013 di Kabupaten Toraja Utara. Sejauh ini dinas telah mengirimkan 34 orang yang diminta oleh LPMP. Selain guru-guru pegawai negeri, terdapat pula guru-guru yayasan dan guru honor daerah yang akan juga dijadikan sasaran sosialisasi kurikulum 2013.
Dari sisi anggaran, kepada kepada sekolah dinas menghimbau supaya hal-hal yang menunjang pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 dimasukkan ke dalam rancangan belanja sekolah. "Misalkan pengadaan buku yang tidak cukup dibiayai dari BOS dapat dibiayai dari RAB sekolah," terangnya.
Rede mengatakan, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Toraja Utara masing-masing SD ada 189 unit, SMP ada 70 unit, SMA 14 unit, dan SMK ada 23 unit sekolah.
Dinas, lanjutnya, menugaskan kepada pengawas dan kepala sekolah yang sudah mengikuti pelatihan itu supaya menyosialisasikan atau menyebarluaskan hasil pelatihan pada pertemuan. "Misalnya di pertemuan para guru, kelompok kerja guru mengenai pola pelaksanaan kurikulum 2013, " kata Rede.
Rede menilai kurikilum 2013 sangat menunjang pembangunan pendidikan dan diharapkan untuk segera mungkin diterapkan. Terlebih karena Kabupaten Toraja Utara merupakan kawasan wisata, Rede mengatakan, bahasa Inggris dijadikan sebagai muatan lokal.
Rede berharap, guru dapat dengan sungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri dalam mengikuti diklat yang disiapkan oleh LPMP. Sehingga, setiap pembelajaran dapat terserap dengan benar, dan buku pegangan guru dan buku pegangan untuk siswa itu dapat di gunakan dengan tepat. "Tentu saja kita bukan hanya berpegang pada buku, tetapi guru-guru tetap harus memperkaya diri dengan mencari bahan-bahan lain yang relevan dalam pembelajaran, sehingga mutu anak-anak kita dapat bersaing dengan negara-negara lain
No comments:
Post a Comment