Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2013/2014 memiliki variasi soal yang lebih beragam. Sistem pencetakan dan distribusi naskah UN kali ini dibagi menjadi delapan regional. Setiap regional memilki 20 variasi soal bebeda.
"Jadi bisa dibayangkan, 20 variasi soal ada 8 region, artinya ada 160 variasi soal," demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, saat jumpa pers di kantor Kemdikbud, Kamis (13/02/2014).
Mendikbud mengatakan, banyaknya variasi soal tersebut bertujuan agar para peserta UN lebih khusyuk mengerjakan soalnya masing-masing. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari UN dapat maksimal.
Hingga minggu ke dua Februari, proses persiapan UN telah memasuki masa visitasi ke perusahan yang mengajukan tender pencetakan naskah UN. Harapannya, tanggal 24 Februari master soal sudah bisa diserahkan kepada pemenang tender.
"Monitoring terakhir 2 hari lalu alhamdulillah on track. Mudah-mudahan minggu ini sudah ditetapkan dan tidak ada masa sanggah sehingga bisa langsung dicetak," kata Mendikbud.
Untuk kertas naskah soal dan lembar jawaban ujian (LJU), juga diperbaiki. Perbaikan kualitas kertas dilakukan berdasarkan evaluasi pelaksanaan UN tahun sebelumnya. Diketahui, kertas LJU pada pelaksanaan UN tahun sebelumnya kurang baik, dan mudah robek.Jika tahun lalu kertas yang digunakan untuk LJU adalah 80 gram maka UN kali ini meningkat menjadi 100 gram. Lembar soal dan LJU, kata dia, juga memiliki kode bar yang sama.
"Artinya, kalau saya dapat LJU dengan kode bar A dan soal kode bar B, maka tidak akan cocok dan akan jadi masalah
"Jadi bisa dibayangkan, 20 variasi soal ada 8 region, artinya ada 160 variasi soal," demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, saat jumpa pers di kantor Kemdikbud, Kamis (13/02/2014).
Mendikbud mengatakan, banyaknya variasi soal tersebut bertujuan agar para peserta UN lebih khusyuk mengerjakan soalnya masing-masing. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari UN dapat maksimal.
Hingga minggu ke dua Februari, proses persiapan UN telah memasuki masa visitasi ke perusahan yang mengajukan tender pencetakan naskah UN. Harapannya, tanggal 24 Februari master soal sudah bisa diserahkan kepada pemenang tender.
"Monitoring terakhir 2 hari lalu alhamdulillah on track. Mudah-mudahan minggu ini sudah ditetapkan dan tidak ada masa sanggah sehingga bisa langsung dicetak," kata Mendikbud.
Untuk kertas naskah soal dan lembar jawaban ujian (LJU), juga diperbaiki. Perbaikan kualitas kertas dilakukan berdasarkan evaluasi pelaksanaan UN tahun sebelumnya. Diketahui, kertas LJU pada pelaksanaan UN tahun sebelumnya kurang baik, dan mudah robek.Jika tahun lalu kertas yang digunakan untuk LJU adalah 80 gram maka UN kali ini meningkat menjadi 100 gram. Lembar soal dan LJU, kata dia, juga memiliki kode bar yang sama.
"Artinya, kalau saya dapat LJU dengan kode bar A dan soal kode bar B, maka tidak akan cocok dan akan jadi masalah
No comments:
Post a Comment