Wijaya Kusumah, M.Pd. seorang Guru, Penulis dan Penggiat Blog (Blogger) memberikan materi dalam Pelatihan Guru Kita Menulis yang diselenggarakan oleh Peduli Guru Kita (PEGITA) yang telah dilaksanakan pada hari Minggu, 05 Agustus 2012 bertempat di Aula Bank Jabar Banten, bagi yang tidak hadir namun ingin mempelajari materi yang disampaikan oleh Om Jay berikut kami berikan Materi yang beliau berikan dalam pelatihan tersebut
Dunia guru tidak terlepas dari membaca dan menulis. Oleh karena itu tidak ada sulitnya bagi guru untuk bisa membuat buku karena setiap hari telah bergelut dengan dunia itu sehingga mudah untuk membuat buku kalau tahu caranya.
Bila sampai detik ini anda sebagai seorang guru belum sama sekali membuat buku, maka ikutilah cara mudah menulis buku (new version)ala Omjay. Anda tak perlu khawatir, karena cara ini sudah saya gunakan dalam melahirkan buku-buku yang saya terbitkan. Membuat buku itu mudah, hanya saja anda belum tahu caranya. Anda perlu membaca tulisan ini dengan cermat lalu lakukan tindakan cepat dan nyata.
Cara paling mudah membuat buku adalah melakukan kegiatan tulis menulis setiap hari. Anda harus konsisten dan memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kegiatan tulis menulis. Bila anda tak menulis hari ini, maka keesokan harinya anda harus menulis double untuk menebus kealpaan anda dalam menulis. Anda harus menghukum diri anda sendiri bila hari ini tidak menulis.
Andaikan anda menulis setiap hari, maka tulisan itu bila dikumpulkan akan menjadi banyak sekali. Seperti airan air dari mata air yang ditampung ke dalam bak mandi yang penuh dengan air. Kita perlu mengambil airnya agar bermanfaat buat orang banyak.
Contohnya adalah tulisan sahabat saya mas Johan Wahyudi. Beliau adalah seorang guru di Sragen. Semenjak Mas Johan Wahyudi bergabung di blog keroyokan kompasiana dari bulan April 2010, beliau sangat konsisten dan memiliki komitmen tinggi dalam menulis. Alhasil, bila dikumpulkan, dan dirajut menjadi sebuah buku, maka buku itu akan menjadi sebuah buku yang layak untuk dibaca banyak orang.
Coba saja anda hitung, bila dalam sebulan anda berhasil membuat tulisan sebanyak 30 artikel, maka hanya dalam waktu 12 bulan anda sudah membuat 360 tulisan. Cekcekcekcek, sebuah jumlah yang sangat luar biasa. Dituliskan dari sedikit demi sedikit dan lama-lama menjadi bukit. Blog seperti Kompasiana telah terbukti mendokumentasikannya dengan baik. Blog menjadi alat rekam yang ajaib.
Taruhlah setiap harinya tulisan itu terdiri dari 2 lembar, maka dalam setahun anda akan menulis sebanyak 720 lembar. Wow!!! Sebuah jumlah yang cukup besar untuk menjadi sebuah buku. Bahkan kalau anda mau mengikuti jejak mas Wisnu Nugroho (wartawan kompas), buku itu bisa menjadi beberapa seri.
Menulis adalah pekerjaan semua orang. Semua orang bisa menulis. Menurut mas Baban, untuk bisa menulis dengan baik setidaknya ada lima langkah yang bisa dilakukan yaitu T.U.L.I.S (Temukan ide, Ukir Idenya, Libatkan otak kiri dan kanan, Ilmu dan teknik penulisan dikuasai, dan Sesuaikan tulisan dengan pembaca). Dengan berlatih terus menerus, proses TULIS akan bisa berjalan dengan sendirinya dan mengalir lancar ibarat air yang memancar dari mata air.
Mas baban memang hebat. Dua tahun ngeblog sudah berhasil menerbitkan 6 buah buku yaitu “Ampuh Cerdas Tanpa Batas”, “Saldo dan Bidadari Surga”, “Lebah Cerdas on the Road, “Hati tak Bersudut”, “Blogger Ngomong Politik”, dan “Tapak Tilas Barack Obama”
Membuat buku itu mudah. Kitalah yang membuatnya menjadi susah. Bila penerbit menolak draft buku yang anda tawarkan, janganlah berputus asa. Sebab bisa jadi itu sebuah langkah awal buku yang anda buat menjadi buku best seller. Menunda sebentar untuk menyusun strategi tak apalah, sebab itu akan meningkatkan oplah.
Saya ingin ceritakan sedikit tentang buku Andrea Hirata. Ketika bukumega best seller Laskar Pelangi ditawarkan Andrea Hirata kepada penerbit besar, draft buku itu ditolak mentah-mentah. Hal itu justru tak membuat sang penulis berputus asa, Andrea Hirata menawarkan kembali bukunya dengan konsep yang berbeda kepada penerbit lainnya. Hal itu juga saya alami sendiri ketika menulis buku PTK yang banyak ditolak oleh penerbit, dan ternyata buku itu kini telah menjadi buku best seller dan banyak dicari oleh para guru di Indonesia.
Bila melihat buku-buku yang sudah dibuat orang, tentu ada cara jitu bikin buku. Cara yang paling mudah adalah mengumpulkan sedikit demi sedikit tulisan kita ke dalam blog untuk dirangkaikan menjadi buku. Kita pun akan menghimpun yang berserak dari para komentar yang akan menambah ide dari penulisan buku itu.
Kalau melihat buku-buku yang saya beli, maka untuk membuat buku tidaklah mudah. Perlu kerja keras dan kerja cerdas agar apa yang kita tuliskan diminati oleh pembaca. Jangan sampai buku yang kita buat hanya laku dalam waktu singkat saja, setelah itu tak terjamah pembaca. Sayang sekali bukan?
Oleh karena itu cara yang paling jitu membuat buku adalah rajin-rajinlah pergi ke toko buku dan kenali calon pembeli buku anda. Lihatlah peluang yang ada, dan siapkan mental anda untuk memulainya dengan penuh kesungguhan. Sebab buku-buku bagus tidak dibuat dalam waktu singkat, tetapi ada proses panjang yang harus dilaluinya. Proses panjang itulah yang akan ditemui kalau anda serius membuat buku.
Saya bangga jika rekan-rekan guru termotivasi untuk menjadi penulis buku. Jika motivasi kuat untuk menjadi penulis sudah dimiliki, kita dapat memulai untuk berkarya. Untuk menjadi seorang penulis buku, tidak diperlukan modal banyak. Seorang penulis buku hanya membutuhkan ketekunan. Jika sifat itu sudah dimiliki, seorang penulis buku tinggal memilih jenis buku yang akan ditulisnya. Jenis buku ada bermacam-macam. Berdasarkan isinya, buku diklasifikasikan menjadi dua, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Berdasarkan peruntukannya, buku diklasifikasikan menjadi buku umum dan buku sekolah. Berdasarkan tujuannya, buku diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu buku ajar dan buku pengayaan.
1. Buku Ajar
Menurut Mas Johan Wahyudi, Buku ajar adalah buku yang digunakan dalam proses kegiatan belajar. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar. Untuk menjadi penulis buku ajar, dapat diawali dengan tahapan-tahapan berikut.
· Membaca dan menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). SKKD adalah standar isi buku yang mengacu kepada kurikulum yang sedang digunakan.
· Menyusun peta konsep. Peta konsep adalah sistematika pendistribusian materi yang mengacu kepada SKKD, semacam daftar isi.
· Mengumpulkan materi yang relevan dengan SKKD untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep. Materi ini harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan, aktualitas, kemenarikan, kegunaan, dan eksklusivisme.
· Membaca buku ajar yang telah dinyatakan lolos BSNP agar memperoleh inspirasi dan dapat membuat modifikasi.
· Memahami instrumen penilaian buku ajar yang telah ditetapkan BSNP. Ini disebabkan setiap buku ajar harus dinilaikan ke BSNP agar diperoleh standar isi yang sama.
· Mengembangkan materi sesuai dengan peta konsep. Akan lebih baik jika diawali dari tingkat kebahasaan yang dikuasai.
· Merefleksikan koherensi materi dalam satu bab/unit untuk ditemukan kekurangan,
· Minta pertimbangan pihak lain untuk memberi kritikan atau input.
· Buku siap dicetak
2. Buku Pengayaan
Buku pengayaan yaitu buku yang disusun untuk memperkaya dan memperkuat materi yang telah disajikan dalam buku ajar. Buku pengayaan mempunyai banyak kelebihan dibandingkan buku ajar, seperti tidak dibatasi usia kurikulum, mempunyai cakupan materi lebih luas, masa edar lebih lama, dan tidak dibatasi waktu (deadline).
Untuk menulis buku pengayaan, seorang penulis sebaiknya memahami langkah-langkah di bawah ini.
· Memahami dengan baik SKKD sesuai dengan jenjang pendidikan.
· Mengidentifikasi komponen SKKD yang masih memerlukan buku pengayaan.
· Menyusun mind set (semacam daftar isi).
· Mengumpulkan bahan.
· Mengembangkan bahan sesuai dengan yang telah dibuat.
· Meminta pihak ketiga untuk memberi masukan atau input.
· Buku siap dicetak.
Jadi, cara jitu membuat buku adalah pelajari cara orang lain membuat buku, dan susun rencana pembuatan bukumu agar sesuai dengan apa yang kamu harapkan. Temui penerbit, dan yakinkan mereka kalau tulisanmu itu bernilai jual tinggi. Tetapi bila kamu berjiwa pengusaha, dan memiliki cukup modal untuk menerbitkannya sendiri, maka rajin-rajinlah bergaul dan berkumpul dengan sebanyak mungkin komunitas.
Pentingnya teman dekat membuat anda memiliki sahabat dalam mendiskusikan apa yang anda tuliskan. Peran teman dekat jangan pernah anda sepelekan karena dari teman dekat itulah draft bukumu telah memiliki pembaca setia.
Mintalah masukan dari teman-teman anda, dan disitulah sebenarnya anda dapat mengetahui kualitas tulisan anda. Jangan marah bila mendapatkan kritik atau masukan. Sebab itu yang membuat bukumu menjadi lebih bagus dan berkualitas.
Cara mudah menulis buku, dapat mulai anda dokumentasikan di blog pribadi atau blog keroyokan seperti kompasiana yang dikelola oleh kompas.com. Berkat ngeblog setiap hari, tak terasa sudah 8 buah buku penulis terbitkan, dan akan terus bertambah seiring dengan rajinnya penulis di blog pribadi maupun keroyokan yang dikelola secara profesional.
Jangan pernah ragu dengan mutu atau kualitas tulisanmu karena kamu dapat belajar dari para penulis lainnya di blog jurnalis warga kompasiana. Dari komentar atau tanggapan teman-teman terkadang menjadi alinea atau paragaraf tersendiri yang membuat tulisanmu menjadi semakin lengkap dan sempurna.
No comments:
Post a Comment