Sekitar 73,9% guru di Sragen yang mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) 2012, tak lulus ujian PLPG. Namun mereka masih diberi kesempatan mengulang ujian PLPG, satu kali lagi.
Berdasarkan data yang dihimpun solopos.com di lapangan, jumlah peserta PLPG 2012 asal Sragen sebanyak 1.056 guru. Mereka mengikuti PLPG secara bergelombang, dalam delapan tahap. Setelah diumumkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sebagai penyelenggara PLPG, hanya 275 guru yang dinyatakan lulus PLPG. Sisanya, 767 guru diberi kesempatan mengulang ujian PLPG, satu guru ditunda karena melahirkan, satu guru tidak hadir PLPG karena meninggal dan lima guru diberi catatan paggil ulang.
Pengumuman hasil PLPG bagi guru yang mengikuti PLPG tahap I-IV, telah dilakukan beberapa waktu lalu. Mereka yang mengulang juga telah mengikuti ujian ulang, 25-27 Agustus.
Sementara pengumuman hasil PLPG tahap V-VIII, baru ditempel Dinas Pendidikan Sragen, Selasa (4/9/2012). Bagi peserta yang mengulang, harus mengikuti ujian ulang, Jumat-Minggu (7-9/9/2012).
Salah seorang guru dari TK Pertiwi yang tidak lulus PLPG, Sumini, mengaku heran mengapa dirinya tidak lulus PLPG. Bahkan ia dinyatakan tidak lulus ujian tulis nasional, ujian tulis lokal dan peer teaching atau praktik mengajar.
“Padahal saat peer teaching, saya disanjung-sanjung oleh penguji. Tapi sekarang malah tidak lulus,” ujarnya kepada solopos.com, Selasa.
Peserta lainnya dari SMPN 1 Karangmalang, Taryono, mengaku sangat senang karena setelah melihat pengumuman, Selasa, dirinya dinyatakan lulus. “Alhamdulillah, saya senang sekali,” ujarnya tersenyum.
Menurutnya, soal ujian PLPG sebenarnya sudah diajarkan semua saat PLPG. Asalkan sebelum PLPG mempersiapkan diri dengan baik dan saat PLPG memperhatikan materi yang disampaikan pemateri, kemungkinan besar bisa lulus PLPG.
Menanggapi banyaknya jumlah guru yang tidak lulus PLPG, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sragen, Mahmudi, mengungkapkan sebenarnya semua guru sudah berupaya agar mendapatkan hasil terbaik.
“Tapi realitasnya seperti itu,” katanya.
Ia berharap hasil PLPG menjadi sarana guru untuk berintrospeksi dan berbenah diri. Jika nantinya lulus PLPG dan mendapatkan tunjangan sertifikasi, ia berharap guru mau meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan data yang dihimpun solopos.com di lapangan, jumlah peserta PLPG 2012 asal Sragen sebanyak 1.056 guru. Mereka mengikuti PLPG secara bergelombang, dalam delapan tahap. Setelah diumumkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sebagai penyelenggara PLPG, hanya 275 guru yang dinyatakan lulus PLPG. Sisanya, 767 guru diberi kesempatan mengulang ujian PLPG, satu guru ditunda karena melahirkan, satu guru tidak hadir PLPG karena meninggal dan lima guru diberi catatan paggil ulang.
Pengumuman hasil PLPG bagi guru yang mengikuti PLPG tahap I-IV, telah dilakukan beberapa waktu lalu. Mereka yang mengulang juga telah mengikuti ujian ulang, 25-27 Agustus.
Sementara pengumuman hasil PLPG tahap V-VIII, baru ditempel Dinas Pendidikan Sragen, Selasa (4/9/2012). Bagi peserta yang mengulang, harus mengikuti ujian ulang, Jumat-Minggu (7-9/9/2012).
Salah seorang guru dari TK Pertiwi yang tidak lulus PLPG, Sumini, mengaku heran mengapa dirinya tidak lulus PLPG. Bahkan ia dinyatakan tidak lulus ujian tulis nasional, ujian tulis lokal dan peer teaching atau praktik mengajar.
“Padahal saat peer teaching, saya disanjung-sanjung oleh penguji. Tapi sekarang malah tidak lulus,” ujarnya kepada solopos.com, Selasa.
Peserta lainnya dari SMPN 1 Karangmalang, Taryono, mengaku sangat senang karena setelah melihat pengumuman, Selasa, dirinya dinyatakan lulus. “Alhamdulillah, saya senang sekali,” ujarnya tersenyum.
Menurutnya, soal ujian PLPG sebenarnya sudah diajarkan semua saat PLPG. Asalkan sebelum PLPG mempersiapkan diri dengan baik dan saat PLPG memperhatikan materi yang disampaikan pemateri, kemungkinan besar bisa lulus PLPG.
Menanggapi banyaknya jumlah guru yang tidak lulus PLPG, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sragen, Mahmudi, mengungkapkan sebenarnya semua guru sudah berupaya agar mendapatkan hasil terbaik.
“Tapi realitasnya seperti itu,” katanya.
Ia berharap hasil PLPG menjadi sarana guru untuk berintrospeksi dan berbenah diri. Jika nantinya lulus PLPG dan mendapatkan tunjangan sertifikasi, ia berharap guru mau meningkatkan kinerjanya.
No comments:
Post a Comment