Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang melahirkan siswa dan siswi peraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi nasional tahun 2014. Tiga siswa dan siswi peraih nilai UN tinggi nasional tersebut adalah Nur Afifah Widyaningrum (Afi) sebagai peraih nilai tertinggi pada kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan total nilai 55.85, Rizal Bintang Rahani (Rizal) peraih nilai dengan urutan ke-23 nasional untuk kelompok IPS dengan total nilai 54.40, dan Hashina Zulfa (Hashina) peraih nilai urutan ke-3 nasional kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan total nilai 57.65.
“Kami sangat kaget dan bangga mengetahui nilai-nilai siswa yang sangat baik. Melahirkan siswa dan siswi tersebut tidak dicapai dengan mudah, namun melalui perencanaan yang panjang. Perencanaan tersebut salah satunya adalah pendalaman materi yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,” ungkap Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Yogyakarta, Rudy Prakanto, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (20/05/2014).
SMAN 1 Yogyakarta pun, kata Rudy, memiliki layanan klinik yang digunakan sebagai layanan untuk para siswa-siswi yang mengalami kesulitan pada salah satu mata pelajaran, dan dilakukan pembelajaran ulang diharapkan dapat membantu para siswa-siswi dalam mendalami pelajaran.
“Kami juga ada proses penguatan untuk para siswa-siswi yang dilakukan pada pagi hari, dengan melakukan pelatihan-pelatihan berbagai macam soal-soal dari kisi-kisi yang diberikan oleh dinas pendidikan kota,” tutur Rudy yang baru 7 bulan menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Kota Yogyakarta.
Ia menjelaskan, dalam proses pembelajaran dilakukan penguatan-penguatan dari kelas X dan XI disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang ada, serta mempelajari juga materi yang ada di ujian nasional tahun sebelumnya. Pendalaman materi untuk kelas XII sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2013 dengan memberikan materi-materi yang terkait dengan ujian nasional. Pendalaman materi untuk kelas XII itu sebagai upaya sebagai penguatan materi bagi para siswa dan siswi.
Rudy bertutur, orang tua Nur Afifah Widyaningrum sempat mengatakan kepadanya, bahwa Afi bercerita kepada orang tuanya, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, apa yang diajarkan oleh gurunya sudah cukup. “Karena banyak yang dipelajari dan sangat bermanfaat sekali. Mudah-mudah nilai yang diraih Afi, Rizal, dan Hashina memberikan semangat kepada adik-adik kelasnya untuk mengikuti jejak mereka agar lebih semangat dalam belajar,” jelas Rudy optimis.
Pada wisuda purna siswa, ia mengatakan, para siswa yang berprestasi mendapatkan nilai tinggi secara nasional seperti Nur Afifah Widyaningrum, termasuk juga siswa-siswi yang mendapatkan nilai sempurna pada salah satu mata pelajaran UN, akan diberikan penghargaan oleh sekolah berupa uang pembinaan sebesar Rp500.000. “Ada rencana dari perusahaan pensil Staedtler akan memberikan hadiah notebook kepada Afi
“Kami sangat kaget dan bangga mengetahui nilai-nilai siswa yang sangat baik. Melahirkan siswa dan siswi tersebut tidak dicapai dengan mudah, namun melalui perencanaan yang panjang. Perencanaan tersebut salah satunya adalah pendalaman materi yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta,” ungkap Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Yogyakarta, Rudy Prakanto, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (20/05/2014).
SMAN 1 Yogyakarta pun, kata Rudy, memiliki layanan klinik yang digunakan sebagai layanan untuk para siswa-siswi yang mengalami kesulitan pada salah satu mata pelajaran, dan dilakukan pembelajaran ulang diharapkan dapat membantu para siswa-siswi dalam mendalami pelajaran.
“Kami juga ada proses penguatan untuk para siswa-siswi yang dilakukan pada pagi hari, dengan melakukan pelatihan-pelatihan berbagai macam soal-soal dari kisi-kisi yang diberikan oleh dinas pendidikan kota,” tutur Rudy yang baru 7 bulan menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Kota Yogyakarta.
Ia menjelaskan, dalam proses pembelajaran dilakukan penguatan-penguatan dari kelas X dan XI disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang ada, serta mempelajari juga materi yang ada di ujian nasional tahun sebelumnya. Pendalaman materi untuk kelas XII sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2013 dengan memberikan materi-materi yang terkait dengan ujian nasional. Pendalaman materi untuk kelas XII itu sebagai upaya sebagai penguatan materi bagi para siswa dan siswi.
Rudy bertutur, orang tua Nur Afifah Widyaningrum sempat mengatakan kepadanya, bahwa Afi bercerita kepada orang tuanya, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, apa yang diajarkan oleh gurunya sudah cukup. “Karena banyak yang dipelajari dan sangat bermanfaat sekali. Mudah-mudah nilai yang diraih Afi, Rizal, dan Hashina memberikan semangat kepada adik-adik kelasnya untuk mengikuti jejak mereka agar lebih semangat dalam belajar,” jelas Rudy optimis.
Pada wisuda purna siswa, ia mengatakan, para siswa yang berprestasi mendapatkan nilai tinggi secara nasional seperti Nur Afifah Widyaningrum, termasuk juga siswa-siswi yang mendapatkan nilai sempurna pada salah satu mata pelajaran UN, akan diberikan penghargaan oleh sekolah berupa uang pembinaan sebesar Rp500.000. “Ada rencana dari perusahaan pensil Staedtler akan memberikan hadiah notebook kepada Afi
No comments:
Post a Comment