Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menunjukkan keseriusannya dalam menangani kekerasan di kalangan siswa. Keseriusan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) mengenai kekerasan di kalangan siswa yang sedang dimatangkan.
Nuh menjelaskan substansi Permendikbud akan berupa tindakan-tindakan pencegahan kekerasan. "Nanti, ada semacam standar operasional prosedur pencegahan kekerasan, dan apa saja yang dilakukan apabila sudah sampai terjadi kekerasan," terang Nuh.
Kebijakan itu akan melibatkan pihak siswa, institusi, guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, dinas pendidikan, dan orang tua. Pemilihan pihak-pihak tersebut berdasarkan pertimbangan keberadaan sekolah sebagai institusi terbuka yang juga bagian dari masyarakat. "Kekerasan di sekolah terjadi karena kumpulan dari suatu peristiwa, bukan sekolah steril dari kekerasan dan tiba-tiba muncul ke permukaan," jelas Nuh saat ditemui seusai meresmikan pembukaan Planetarium Taman Pintar Jogjakarta, Rabu malam (3/10).
Penegakkan Disiplin
Kedisiplinan di kalangan pelajar sangatlah penting untuk mencegah terjadi kekerasan pada pelajar. Mendikbud berharap Permendikbud tersebut dapat menjadi instrumen penegakkan disiplin. "Permen itu dapat jadi instrumen tegakkan disiplin tapi sebelumnya perlu check and balance sektor pendidikan," ujarnya. Nuh pun menambahkan, agar jangan sampai terjadi ketika sudah ada peraturannya, siswa malah tidak tahu. (GG)